Tentang Kami
UNIK.EDU Plus adalah lembaga konsultan psikologi yang bergerak di bidang pendidikan yang berdiri pada tahun 2007. Integralitas pelayanan menjadi fokus kami, dimana tidak hanya individu dalam konteks anak didik saja. Melainkan juga para orang tua dan guru sebagai elemen penggerak dan sangat penting dalam kesuksesan sebuah pendidikan. Sehingga kami dapat memberikan pelayanan yang profesional, komprehensif dan akurat kepada pengguna jasa layanan kami. Misi utama Lembaga konsultan ini adalah mengoptimalkan aspek kognitif, afektif dan motorik anak usia dini, pelajar, mahasiswa, guru dan orang dewasa melalui pelayanan assesmen psikologik yang berorientasi pada ketepatan diagnostik dan penanganan, peningkatan keterampilan melalui kursus dan pelatihan serta memberikan pelayanan konseling psikologik.
BERANDA
Rabu, 30 Maret 2011
‘Menyuruh’ yang efektif kepada anak
by Ani Khairani on Wednesday, March 10, 2010 at 2:24pm
Terkadang kita tidak sadar dengan pola komunikasi kita yang satu arah yang selalu kita terapkan pada anak-anak kita. Mulai anak usia 4 tahun sudah ingin didengarkan pendapat dan pikirannya. Ia seharusnya mulai belajar tentang bagaimana bernegosiasi, berdiskusi dan bertukar pikiran.
Biasakanlah orangtua untuk mulai mengajaknya berbicara apa tentang apa dan kenapa sesuatu yang harus ia lakukan, bukan menyuruh ataupun memerintahkan sesuatu yang orangtua inginkan.
Sebagai tips bagaimana ‘menyuruh’ yang efektif kepada anak adalah sebagai berkut;
• Datangilah ia,
• lihat wajahnya, dan
• tataplah matanya.
• Mulailah bertanya, tentang apa yang sedang ia lakukan,
• berilah ia kesempatan menjawabnya dan
• baru kemudian mintalah tolong atau meminta bantuan kepadanya apa yang harus ia lakukan.
• Mintalah konfirmasi kepadanya bisa atau maukah ia membantu,
• Berilah penjelasan kenapa ia harus melakukan itu.
• Berilah apresiasi, atau penghargaan dengan apa yang ia lakukan dengan sesuatu yang ia suka
• Beri penegasan kembali.
Contoh:
“Abang sedang apa? (Abang sedang menggambar bunda....) ‘oo, sedang menggambar… Bunda bisa minta tolong, sebentar saja. Boleh? (hmmm...) “Bunda perlu bantuan abang untuk menyimpan mainan abang ini kelemarinya, Bisa?(Bisa) Karena lantai ini perlu disapu, sehingga bunda tidak mau ada mainan abang yang ikut tersapu dan terbuang ketempat sampah. Setelah ini, abang bisa teruskan menggambarnya, dan bunda punya sesuatu untuk abang. (Apa Bun?) "Hadiah".. Yuk, tolong Bunda!--sambil digandeng tangannya”
jika anak masih terus menolak, terus tarik ulur pembicaraan, dengan memasukkan dampak baik dan buruk jika ia tidak menuruti apa yang diminta ibunya.... yang jelas harus dapat diterima pikirannya dan adanya dialog...
Selamat mencoba, Semoga terbiasa,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar